Powered by Blogger.

Komunitas Duta Budaya Indonesia Dibentuk di Australia

Keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia acap kali mengundang decak kagum dunia. Ribuan hasil cipta budaya bangsa tak henti-hentinya mendapat tepuk tangan meriah dan menjadi daya tarik wisata. Mulai Tari Saman khas Aceh hingga Sajojo asal Papua, atau Angklung yang dinamis khas Jawa Barat sampai denting magis Gamelan Jawa, kekayaan budaya bangsa tak jua lenyap dimakan era. Berangkat dari kekayaan budaya itu, para penggiat budaya Indonesia di Australia meluncurkan Komunitas Duta Budaya Indonesia (KDBI) di Negeri Kanguru. Peluncuran komunitas tersebut disaksikan langsung Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Primo Alui Joelianto. Menurut juru bicara KDBI, Yasmi Adriansyah, kepada ANTARA, Rabu (2/5), peluncuran komunitas budaya itu disambut hangat warga Canberra, Australia. Sebabnya, peluncuran KDBI digelar dengan hidangan ragam seni budaya Indonesia. Kelompok Angklung Awivadya membuka acara dengan lagu-lagu berirama riang. Kemudian aneka tarian tradisional Indonesia ditampilkan dengan dinamis serta suguhan lagu keroncong dari Indonesian Ukulele Orchestra. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Primo Joelianto menyambut hangat peluncuran KDBI dan mengharapkan dengan dibentuknya KDBI. "Saya menyambut baik prakarsa terbentuknya KDBI yang diharapkan dapat merangkul berbagai penggerak budaya Indonesia. Setiap warga Indonesia adalah duta-duta yang sesungguhnya," ujarnya. Keanggotaan KDBI, kata Yasmi, terbuka bagi siapapun pencinta budaya Indonesia. Sejumlah tokoh-tokoh penggerak berbagai sentra budaya di Australia pun telah memberikan dukungan dan bahkan berkenan menjadi anggota kehormatan. "Kami merasa terhormat," ujar Prapti, seorang pengajar Bahasa Indonesia dan nilai-nilai budaya Indonesia yang telah bertahun-tahun mengajar diplomat dan pejabat di Canberra, Australia. Ruang lingkup KDBI berawal di Canberra, namun diharapkan menyebar ke seluruh Australia, dan dunia. Karenanya, KDBI juga mendapat kepercayaan dari tokoh-tokoh seni-budaya di tanah air, seperti Helmy Yahya, Asma Nadia, dan Sam Udjo yang berkenan menjadi anggota kehormatan. "Saya memberikan apresiasi positif atas inisiatif ini dengan harapan akan semakin menginspirasi siapapun warga negara Indonesia untuk menjadi duta budaya, termasuk dalam hal industri kreatif," ujar Helmy Yahya. Tokoh angklung, Sam Udjo juga mendukung pembentukan KDBI. "Saya berharap komunitas ini akan berdampak pada langkah penyebaran yang lebih luas budaya Indonesia," katanya. KDBI mulanya digerakkan Yasmi Adriansyah yang merupakan seorang mahasiswa dan entrepreneur bersama Eris Sugiatna, seorang pekerja sosial dan konduktor Awivadya (Indonesian Angklung), dan Panuntun Nugraha, seorang entrepreneur dan seniman multitalenta yang lama menetap di Australia. Sebagai organisasi yang bersifat guyub, tujuan dari pembentukan KDBI adalah sebagai sarana komunikasi antar para penggerak, penggiat dan pecinta budaya Indonesia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah saling bertukar informasi serta berusaha proaktif dan sinergis dalam mengadakan berbagai kegiatan budaya. Keanggotaan KDBI terbuka bagi siapa pun pencinta budaya Indonesia. Adapun kepada para penggerak sentra-sentra budaya, seperti kelompok gamelan, angklung, bahasa, menulis, puisi, tari, musik dan bahkan kuliner nusantara diberikan tempat sebagai anggota kehormatan. (Ant/Wrt3) Comment : Indonesia appears to have deserved because of the beauty tourism recognized by the world. I remember when the angklung community of west java playing shows on the National Mall, Washington DC. The nerve of the angklung community, performances are held to introduce the culture of this native of western Java. Untill the activity finally recognized by "Guinness World Records" and UNESCO. Source : http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/05/02/90031/Komunitas-Duta-Budaya-Indonesia-Dibentuk-di-Australia/3
0 Komentar untuk "Komunitas Duta Budaya Indonesia Dibentuk di Australia"

Back To Top